Cara Mengatasi dan Mengakhiri Friendzone
Friendzone. Sebuah kata simple tapi mempunyai makna yang menakutkan. Friendzone adalah keadaan dimana kamu cuma dianggap temen sama pujaan hati kamu. Padahal kamu sama dia tuh uda kaya soulmate, kalian selalu bersama kapanpun dan dimanapun, sehingga timbul perasaan lain selain rasa persahabatan, yaitu cinta tea gening. Tapi ya si doi ngga peka.
Maka dari itu. Marilah sejenak, kita mengheningkan cipta untuk mereka yang lagi di friendzone-in sama cem cemannya.
Mengheningkan cipta... mulai.
Tapi bagaimanapun, friendzone bisa dihindari, bahkan di akali, supaya kamu bisa dapetin dia, ngga cuma dianggap temen aja, tapi lebih. Jadi pacarrr misalnya... ea pacarrr...
Banyak tips diluar sana tapi dijamin tips berikut ini belum ada dimanapun. Tips berikut ini adalah cara mengatasi dan mengakhiri friendzone.
Mengakhiri friendzone itu gampang. Setelah kamu nembak dia lalu dia menolak dengan kalimat mainstream ini : "maaf, kayanya, kita lebih cocok temenan aja deh, he". Tenang, ngga usah bunuh diri. Kamu pulang dulu ke rumah, silahkan kalo mau nangis, nangis aja dulu. Abis itu lanjut ngulik hobi. Untuk beberapa waktu, kamu ngga perlu ketemu dulu sama dia.
Nanti, pas ketemu, kamu minta aja ke dia buat di comblangin sama salah satu temennya. Bebas yang mana aja temennya. Yang penting kamu ngga jomblo aja gitu.
Nah... disini deh, kamu bisa lihat reaksi dia. Sekian lama bersama pasti kamu bisa rasain kode-kode seperti; bagaimana saat dia cemburu, marah, seneng, dll. Udah paham lah.
Dengan cara ini, yaitu kamu minta di comblangin. Maka sudah pasti, dia akan memberi kemungkinan dua respon.
Respon pertama; dia ngga sanggup comblangin kamu, karena ternyata dia cemburu kalo kamu nantinya jadian sama temennya, maka dia pun menerima perasaanmu dan ngga gengsi lagi buat mengungkapkan perasaannya juga. Lalu kalian pun jadian deh. Ahak.
Respon kedua: dia akan seneng banget karena kamu balik lagi ke dia sebagai teman yang pengen di comblangin. Maka dia pun dengan senang hati nyomblagin kamu sama temennya, yang pada akhirnya dia berhasil, dan membuatmu pacaran sama temennya. Kamu pun punya pacar, ngga jomblo lagi. Walaupun bukan sama pujaan hati kamu.
Hadeh.
Maka dari itu. Marilah sejenak, kita mengheningkan cipta untuk mereka yang lagi di friendzone-in sama cem cemannya.
Mengheningkan cipta... mulai.
Tapi bagaimanapun, friendzone bisa dihindari, bahkan di akali, supaya kamu bisa dapetin dia, ngga cuma dianggap temen aja, tapi lebih. Jadi pacarrr misalnya... ea pacarrr...
Banyak tips diluar sana tapi dijamin tips berikut ini belum ada dimanapun. Tips berikut ini adalah cara mengatasi dan mengakhiri friendzone.
Mengakhiri friendzone itu gampang. Setelah kamu nembak dia lalu dia menolak dengan kalimat mainstream ini : "maaf, kayanya, kita lebih cocok temenan aja deh, he". Tenang, ngga usah bunuh diri. Kamu pulang dulu ke rumah, silahkan kalo mau nangis, nangis aja dulu. Abis itu lanjut ngulik hobi. Untuk beberapa waktu, kamu ngga perlu ketemu dulu sama dia.
Nanti, pas ketemu, kamu minta aja ke dia buat di comblangin sama salah satu temennya. Bebas yang mana aja temennya. Yang penting kamu ngga jomblo aja gitu.
Nah... disini deh, kamu bisa lihat reaksi dia. Sekian lama bersama pasti kamu bisa rasain kode-kode seperti; bagaimana saat dia cemburu, marah, seneng, dll. Udah paham lah.
Dengan cara ini, yaitu kamu minta di comblangin. Maka sudah pasti, dia akan memberi kemungkinan dua respon.
Respon pertama; dia ngga sanggup comblangin kamu, karena ternyata dia cemburu kalo kamu nantinya jadian sama temennya, maka dia pun menerima perasaanmu dan ngga gengsi lagi buat mengungkapkan perasaannya juga. Lalu kalian pun jadian deh. Ahak.
Respon kedua: dia akan seneng banget karena kamu balik lagi ke dia sebagai teman yang pengen di comblangin. Maka dia pun dengan senang hati nyomblagin kamu sama temennya, yang pada akhirnya dia berhasil, dan membuatmu pacaran sama temennya. Kamu pun punya pacar, ngga jomblo lagi. Walaupun bukan sama pujaan hati kamu.
Hadeh.
0 Response to "Cara Mengatasi dan Mengakhiri Friendzone"
Post a Comment