Tentang Kopi
"Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan"
- Dewi "Dee" Lestari -
Filosopi kopi mbak Dee diatas sukses menggelitik gue untuk ikut-ikutan menulis filosofi pribadi gue tentang kopi. Gue ngga peduli apakah yang akan gue tulis disini berupa filosofi atau bukan, pokoknya gue mau menulis sesuatu tentang kopi.
Kopi, salah satu hal favorit gue di dunia ini.
Kopi itu sexy. Kopi bikin gue nervous kadang-kadang. Kopi juga cukup baik untuk dinikmati setiap hari.
Kopi panas itu hot, artinya sexy, bikin otak gue seger di pagi hari, dan bikin mata gue melek di malam hari.
Kopi dingin itu cool, maksudnya keren. Kopi tetap menarik walau lagi dingin.
Kopi itu penyemangat. Setia menemani saat sibuk dan saat senggang. Kopi selalu ada nggak peduli mood gue lagi gimana.
Gue juga setuju sama Mbak Dee, sesempurna apapun, kopi tetap kopi, kadang paitnya ngga bisa disembunyiin.
Banyak cowok setuju kalo kopi bakalan lebih asyik kalo dinikmati bareng-bareng, istilahnya join kopi.
Tapi sayang sekali, gue kurang setuju sama hal tersebut. Bukannya gue pelit, hanya saja, kopi gue ini memang eksklusif. Gue lebih memilih membuatkan temen-temen gue kopi yang baru, daripada harus berbagi kopi gue sendiri.
Sesayang itu gue sama kopi.
Baiklah, ini mungkin agak sedikit gombal tapi... coba kamu ubah kata "kopi" ditulisan ini, dengan kata "kamu".
Kamu. Iya kamu.
Kopi, salah satu hal favorit gue di dunia ini.
Kopi itu sexy. Kopi bikin gue nervous kadang-kadang. Kopi juga cukup baik untuk dinikmati setiap hari.
Kopi panas itu hot, artinya sexy, bikin otak gue seger di pagi hari, dan bikin mata gue melek di malam hari.
Kopi dingin itu cool, maksudnya keren. Kopi tetap menarik walau lagi dingin.
Kopi itu penyemangat. Setia menemani saat sibuk dan saat senggang. Kopi selalu ada nggak peduli mood gue lagi gimana.
Gue juga setuju sama Mbak Dee, sesempurna apapun, kopi tetap kopi, kadang paitnya ngga bisa disembunyiin.
Banyak cowok setuju kalo kopi bakalan lebih asyik kalo dinikmati bareng-bareng, istilahnya join kopi.
Tapi sayang sekali, gue kurang setuju sama hal tersebut. Bukannya gue pelit, hanya saja, kopi gue ini memang eksklusif. Gue lebih memilih membuatkan temen-temen gue kopi yang baru, daripada harus berbagi kopi gue sendiri.
Sesayang itu gue sama kopi.
Baiklah, ini mungkin agak sedikit gombal tapi... coba kamu ubah kata "kopi" ditulisan ini, dengan kata "kamu".
Kamu. Iya kamu.
 |
| Kopi ku |
cieee yang berubah jadi KAMU :D :D
ReplyDeleteitu cemewew nya yaa :D :D
kopi itu sama dengan kehidupan, tidak selamanya kita akan menikmati rasa manis nya, tapi kita akan merasakan pahitnya hidup ini :)
ya begitulah kopi :)
nggak suka ngopi sih
ReplyDeletekarena rasa manis gulanya, saya suka yang agak pahit tahi dirumah suka yang manis
itu kopinya kamu suka bikin pahit juga nggak?