LUCID DREAM: Menyenangkan Dan Aneh

Disini gue nggak akan menjelaskan secara gamblang, apa itu Lucid Dream. Paling garis besarnya aja. Jadi, Lucid Dream adalah suatu keadaan dimana kamu sadar kamu sedang bermimpi.

Ngerti ngga?

Kamu tuh mimpi, tapi kamu sadar kalo kamu lagi mimpi, dan enaknya lagi, kamu bisa mengendalikan mimpi tersebut, dan kamu bisa menjadi apa saja yang kamu inginkan, contohnya kamu bisa terbang, nembus tembok, bernafas didalam air, berubah jadi robot, dan hal-hal mustahil lainnya. Bahkan kalo kamu udah jago, kamu bisa melakukan lebih dari itu, kamu bisa mengecap, membau, memakan atau memegang sesuatu, bahkan berhubungan sex.

Cool, huh?

Untuk lebih jelasnya silahkan cari di Perpustakaan atau Google atau pergi ke kaskus, disana ada forum Lucid Dream.

Oke. Semua orang bisa melakukan Lucid Dream, termasuk gue. Asli! gue ngga ngarang, terserah kalian mau percaya atau ngga, gue udah dua kali ngalamin yang namanya Lucid Dream, pengalaman pertama gue bahkan udah gue tulis jadi cerita absurd di postingan ini : Bertemu Ariel Noah. Banyak sekali komentar-komentar negatif di postingan itu, Haha.

Di Lucid Dream pertama gue itu, gue mengatur supaya gravitasi bumi menghilang, dan berhasil! lalu gue ke tahap selanjutnya, gue pengen bertemu dengan Ariel Noah (idola gue sejak SD), dan berhasil! Pokoknya menyenangkanlah. Tapi di postingan itu ceritanya sedikit dimodifikasi, ngga mirip sama apa yang gue alami.

Pokoknya di Lucid Dream tersebut gue cuma melayang-layang bareng Ariel Noah, tapi nggak lama, soalnya gue kebangun, gara-gara gue ngga bisa kontrol emosi saking exited nya sama keadaan itu.

Dan tepat tadi malam, Alhamdulilah gue ngalamin lagi yang namanya Lucid Dream. Tentu saja berkat latihan keras dan beberapa kali percobaan gagal.

Jadi malam itu gue udah niat banget pengen ngalamin LD (Lucid Dream), gue mempersiapkan segalanya, gue nyiapain susu, gue nyaman-nyamanin tempat tidur dan gue nyiapain jurnal mimpi.

Gue mulai dengan tidur lebih awal, jam 8, gue tidur serileks mungkin, ngga boleh tegang, harus tenang, ngga boleh ada yang tegang, termasuk itu. Gue rileks, gue cuma bayangin hal-hal yang ringan, gambar-gambar abstrak ringan, dan alhamdulilah, lancar.

Ngga lama kemudian gue masuk ke fase "tindihan". Kalo orang Sunda nyebutnya "Eureup-Eureup". Kalian tau kan "Eureup-Eureup"? keadaan dimana otak kamu sadar, tetapi badan kamu ngga bisa gerak. Pernah kan? kalo orang tua jaman dulu percaya kalo situasi ini terjadi karena badan kita lagi ditindih oleh jin, makanya disebut "tindihan".

Fase tindihan merupakan fase penting dalam proses LD, Kuncinya rileks dan tenang, kalo kamu panik di fase ini, bisa-bisa kamu bangun dan harus mengulangi semuanya dari awal, pokoknya, pada saat tindihan, berusahalah untuk menikmatinya, soalnya banyak gangguan, dari sesak nafas, susah ngomong, susah buka mata, susah gerak dll. Kadang disini kita suka berhalusinasi, kaya gue tadi malem, gue berusaha mengangkat tangan, tapi yang gue liat malah roh tangan gue yang ngangkat, jasadnya diem, jadi yang gue liat bergerak itu roh tangan gue, nggak gue terusin, gue diem aja nggak banyak lakuin yang aneh-aneh habis itu, sampai gue masuk ke fase berikutnya, yaitu fase fade out.

Fase Fade Out adalah proses atau gerbang menuju dunia mimpi, biasanya disini kita bakalan ngerasa ditarik oleh sesuatu, atau, penglihatan atau visualisasi kita berubah jadi gelap, nah baru deh habis itu kita bisa bangun. Beres.

Setelah Fade Out dan bangun lagi, gue langsung melakukan "Reality Check", gue mastiin, apakah gue bangun bener-bener bangun, atau gue bangun di dalam alam mimpi. Cara ngecek nya gampang, gue hanya melakukan hal yang sering dilakukan oleh orang lain, yaitu melihat jumlah jari tangan, dan alhamdulilah, jari tangan gue ada dua belas biji. Itu artinya gue ada di dalam mimpi. Haha, keren kan?

Gue berusaha nahan emosi supaya nggak cepet-cepet bangun, setelah gue yakin gue lagi LD, gue langsung berniat keluar kamar, dan ajaib, gue ngga perlu buka pintu buat keluar kamar, gue bisa jalan nembus tembok. Haha, kerasa banget serat-serat tembok mengalir ditubuh gue saat itu. Aneh ya? boleh percaya boleh engga sih.

Setelah keluar rumah, keadaannya masih sama persis sama yang ada di dunia nyata, keadaannya malem, dinginnya kerasa, sepi-sepinya juga sama. Dan pada saat itu gue bingung mau ngapain, asli nggak kepikiran apa-apa, gue nggak kepikiran jadi transformer atau terbang bareng Superman. Sampai pada akhirnya, tiba-tiba datang seorang perempuan mendekati gue dari kejauhan.

Gue yakin itu perempuan soalnya rambutnya panjang, nutupin muka, dan pake daster warna putih, mungkin kalian kenal sama ciri-ciri ini. Ditambah lagi, dia mendatangi gue bukan dengan jalan kaki, tapi kayak naek hoverboard, melayang rendah, lumayan cepet.

Si Perempuan semakin dekat, yang akhirnya berada tepat didepan gue, dia bener-bener naek hoverboard. belakangan ini gue emang penasaran gimana rasanya naek hoverboard, mungkin itu sebabnya.

Lalu dengan perlahan, angin sepoy-sepoy mengibaskan rambut si Perempuan. Jelaslah wajahnya. Gue panik, Wajahnya ancur. Gue teriak. Lalu bangun.

Tiba-tiba gue ada dikasur, disamping istri yang ikutan kebangun sambil masang muka kaget kenapa gue teriak-teriak. Ngga henti-hentinya dia nyuruh gue istigfar. Lalu gue lakuin lagi "Reality Check". Jari gue ada sepuluh. LD yang singkat pikir gue. Kurang seru sih, dan ngeselin. Haha.

Gitu pengalaman gue, gaes... tapi LD tadi malem nggak kayak LD sih, gue cuman berhasil memuaskan hasrat gue buat nembus tembok. Gue mau nyoba lagi, lagi dan lagi. Mudah-mudahan gue bisa lebih jago lagi, lalu di LD selanjutnya gue pengen ketemu sama cewek ini

Neng Islan <3

Ada beberapa hal yang ingin gue "bicarakan" sama dia.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: